GWK Rampung

on Rabu, 13 November 2013
Tiga Tahun Lagi Patung GWK Rampung
Jumat, 23 Agustus 2013 | 7:53
Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). [google] Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). [google]
[DENPASAR]  Pembangunan proyek patung atau monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, yang sekian lama mangkrak, kembali akan dilanjutkan.

Pembangunan Monumen GWK ini ditarget rampung dalam waktu tiga  tahun.   Penggas yang juga pematung Nyoman Nuartha mengatakan, kelanjutan pembangunan GWK peletakan batu pertama akan dilakukan Jumat (23/8).

Pembangunan monumen Garuda Wisnu Kencana di dalam Kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) sempat terhenti sejak tahun 1997.

Pembuat patung, seniman Nyoman Nuarta menyatakan, proyek ini dilanjutkan setelah terhenti akibat terkena dampak krisis moneter waktu itu.  

"Tahun 1997 berhenti, kita habis karena terkena krisis. Meski berhenti, tapi kita tetap kembangkan desain, agar bagaimana nanti dengan biaya minimal ini bisa kita lanjutkan. Hingga saat ini,  patung GWK sudah  lima kali menalami perubahan design. Lokasinya juga nanti bergeser ke selatan, 300 meter selatan Lotus Pond,"ujar Nuarta, di GWK, Kamis (22/8).  

Dikatakan, patung dengan biaya pembuatan sebesar Rp 300 miliar ini ditargetkan akan rampung dalam waktu  tiga tahun lagi.

Meski sempat terhenti, namun sebagian potongan-potongan patung GWK sudah dikirim ke Bali, dan sebagian lagi masih di Bandung.

Nantinya akan ada 400 truk tronton yang akan mengangkut potongan patung GWK dari bengkel produksinya di Bandung ke Bali.  

Setelah jadi, patung GWK akan menjadi salah satu patung tertinggi di dunia. Patung ini nantinya akan memiliki ketinggian kurang lebih 126 meter dengan lebar 64 meter.

Monumen patung GWK ini akan memiliki dua bagian yakni patung utama yang terbuat dari kurang lebih 3.000 ton tembaga, dan beberapa bagian dari patung seperti mahkota dan perhiasan garuda yang akan dilapisi dengan mozaik emas.  

Bagian kedua adalah pedestal patung, yang merupakan bangunan seluas kurang lebih 30.000 meter persegi di atas lahan seluas kurang lebih 10.000 meter persegi.

Di dalam bangunan pedestal tersebut akan terdapat berbagai fasilitas seperti ruang serbaguna, galeri, serta museum budaya Indonesia. [137]

0 komentar:

Posting Komentar